Soemarsono awalnya belajar di Universitas Gadjah Mada dan kemudian memulai penelitian tentang biologi dan botani. Pada tahun 1920, ia memulai penelitian tentang nagahijau388 dan klasifikasi tanaman di Indonesia.
Pada tahun 1925, Soemarsono menemukan prinsip dasar untuk identifikasi dan klasifikasi tanaman di Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai prinsip Soemarsono. Prinsip ini menjadi dasar bagi pengembangan biologi dan botani di Indonesia.
Pada tahun 1930, Soemarsono menemukan prinsip dasar untuk identifikasi dan klasifikasi tanaman di Indonesia yang lebih lanjut, yang kemudian dikenal sebagai prinsip Soemarsono kedua. Prinsip ini menjadi dasar bagi pengembangan biologi dan botani di Indonesia.
Pada tahun 1942, Soemarsono meninggal di Yogyakarta, Indonesia. Ia meninggalkan warisan ilmiah yang sangat berpengaruh dan membantu mengembangkan biologi dan botani sebagai bidang ilmu yang penting dalam sejarah.
Saat ini, nama Yum Soemarsono masih diingat sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah dan menjadi simbol penting dalam bidang biologi dan botani. Prinsip-prinsip yang ditemukannya ini masih digunakan hingga saat ini dan menjadi dasar bagi pengembangan biologi dan botani di Indonesia.